TUGAS MIKRO KONSELING
NASKAH WAWANCARA KASUS
DESI
PENDEKATAN DECISION MAKING
INTERVIEW
FASE 1: PEMBUKAAN
- Ko :( Sedang membereskan buku-buku )
- Ki :( Mengetuk pintu ), Selamat siang Bu! ( Berjabat tangan )
- Ko :Selamat siang, mari silakan duduk.
- Ki :Sedang sibuk ya bu!
5.
Ko :Ya, seperti yang kamu lihat, ibu cuma
merapikan buku-buku yang baru selesai di
pakai. Apa jam sekarang tidak ada pelajaran desi ?
- Ki :Tidak ada bu, tadi kerja kelompok dan kebetulan sudah selesai.
7.
Ko :Oh……Begitu !!! (Penerimaan) // Apakah desi mempunyai
kepentingan khusus sehingga datang
menemui ibu ? (
PHT)
- Ki :Memang benar bu, saya mempunyai keperluan khusus dating kesini.
9.
Ko :Baiklah kalau begitu (Penerimaan) // Apakah kamu ingin
membicarakannya sekarang? ( Ajakan untuk mulai )
- Ki :Em……iya bu, Cuma bagaimana ya, berat sekali mengungkapkannya.
11.
Ko :Jadi kamu mersa berat untuk mengungkapkannya kepada ibu (Refleksi
perasaan Restatement )
- Ki :Gitulah bu.
13.
Ko :Baiklah kalau desi merasa berat untuk mengungkapkan sekarang,
ibu tidak memaksamu Cuma ibu mau
bilang, dari pada kamu berlarut-larut tersiksa dengan pikiran dan perasaanmu,
alangkah lebih baik kalau desi mengungkapkan sekarang, kiranya bisa mencari
jalan keluarnya bersama, silakan kamu mengungkapkan apa yang menjadi bebanmu. Desi
boleh bercerita dari mana saja
( Ajakan untuk
melanjutkan )
- Ki :Iya Bu!!!
15.
Ko :Nah, kalau begitu silakan desi mengungkapkan dan ibu akan
mendengarkannya. ( Ajakan untuk mulai )
FASE II:
PENJELASAN MASALAH
16. Ki :Em……begini Bu, akhir-akhir ini saya merasa ragu-ragu apakah
akan tetap tinggal di asrama atau
pindah tempat tinggal
17. Ko :Nampaknya desi merasa bimbang untuk memutuskan, sehingga
membuatmu cemas. Benarkah demikian! ( Klarifikasi perasaan para frase )
18. Ki :Iya
Bu !
19. Ko :Kalau
ibu boleh tahu apa yang membuat kamu merasa ragu-ragu?
( PHT)
20. Ki :Begini
bu, saya bingung memilih tinggal di asrama atau pindah kos.
21. Ko :Hm…..(Penerimaan)// Jadi kamu merasa tertarik pada salah satu
tempat tinggal yang kamu mau pilih! ( Refleksi perasaan para frase )
22. Ki :Benar
sekali Bu!
23. Ko :Baik
desi apakah masih ada yang ingin kamu bicarakan lagi ? ( PHT )
24. Ki :Emm…….Saya
rasa tidak ada lagi bu.
FASE III:
ANALISIS MASALAH
25. Ko :Baiklah
kalau begitu mari kita lihat permasalahanmu lebih lanjut
(Pemberian struktur) // Tadi kamu mengatakan akhir-akhir ini kamu bingung untuk
memutuskan apakah tetap tinggal di asrama atau pindah kos. Benarkah demikian
(Klarifikasi perasaan Restatement )
26. Ki :Benar
sekali bu.
27. Ko :Kalau
boleh ibu tahu bagaimana ceritanya desi ( PHT )
28. Ki :Setamat SMP saya di
sekolahkan di jogja supaya nanti dengan mudah dapat di terima di salah satu
Perguruan tinggi di jogja. Boleh PTN boleh PTS asal mutunya terjamin, karena
saya tidak mempunyai saudara atau kenalan di jogja, saya di tempatkan di sebuah
asrama khusus putri yang di kelola oleh keluarga pensiunan guru.
29. Ko :Lalu…..(Permintaan untuk melanjutkan )
30. Ki :Tapi akhir-akhir ini saya merasa ragu-ragu apakah akan
tinggal terus di asrama sampai kelas III ataukah akan pindah ke tempat kos
bersama ke dua teman sekelasku
31. Ko :Ragu-ragu……(Pengulangan satu dua kata )
32. Ki :Iya Bu. Akhir-akhir ini dua teman saya selalu memuji tempat
tinggal mereka sebagai tempat ideal bagi remaja masa kini.
33. Ko :Hmmmmm…….(Penerimaan)
// Lalu (Permintaan untuk melanjutkan)
34. Ki :Lalu
saya takut di katakana ketinggalan jaman oleh ke dua teman saya
35. Ko :Tadi Desi mengatakan bahwa dua temanmu itu memuji kos mereka
sebagai tempat ideal bagi remaja masa kini (Klarifikasi
pikiran para frase)// Apakah ibu boleh tahu kos itu seperti apa (PHT)
36. Ki :Mereka bercerita bahwa pemilik rumah tidak mencampuri dalam
urusan pribadi
37. Ko :Tidak
mencampuri? (Pengulangan satu dua kata)
38. Ki :Iya Bu. Misalnya kalau mau pergi kemana, untuk apa dan dengan
siapa tidak penting. Asal jam 11 malam sudah pulang
39. Ko :Emm…….Bailkah (Penerimaan)
// Kalau boleh ibu tahu apakah orang tuamu sudah tahu tentang rencana untuk
pindah kos? (PHT)
40. Ki :Belum Bu, saya masih ragu-ragu untuk minta ijin kepada kedua
orang tuaku untuk pindah, karena hasil belajarku sampai sekarang bagus.
41. Ko :Kalau ibu boleh tahu, mengapa kamu pindah dari asrama,
sementara nilaimu bagus (PHT)
42. Ki :Saya merasa terganggu dengan gaya
hidup dua teman saya, kan…di
asrama banyak aturan bu.
43. Ko :Nampaknya Desi merasa iri dengan gaya hidup dua teman Desi, benarkah demikian.(Klarifikasi perasaan)
44. Ki :Benar
sekali Bu.
45. Ko :Tadi Desi mengatakan di asrama banyak aturan? (Refleksi pikiran restatement) //
Apakah ibu boleh tahu seperti apa peraturannya! (PHT)
46. Ki :Begini bu, jam belajar diatur, jam menerima tamu dibatasi mau
keluar kota
pada hari minggu harus pamit dan…..
47. Ko :Dan…………..(Permintaan untuk melanjutkan)
48. Ki :Dan keluar malam paling lambat harus sudah di asrama jam
20.00, kecuali malam minggu boleh sampai jam 22.00, Anak putra yang bertamu
lebih dari dua kali di tanyai macam-macam.
49. Ko :Baiklah Desi (Penerimaan)//
Apakah masih ada yang ingin kamu bicarakan lagi (PHT)
50. Ki :Sepertinya
tidak ada bu.
51. Ko :Baiklah Desi (Penerimaan)//
Berdasarkan apa yang telah kamu utarakan tadi kiranya masalahmu ini bersumber
dari kebingunganmu untuk memilih tetap tinggal di asrama atau pindah ke kos
sehingga kamu ragu-ragu membuat keputusan, benarkah demikian (Diagnosis)
FASE IV:
PENYELESAIAN MASALAH
52. Ki :Benar
sekali bu.
53. Ko :Baiklah sekarang coba kamu pikirkan apa yang menjadi norma
atau patokan bagimu dalam menentukan pilihan (Pemberian struktur)
54. Ki :Maksud
ibu !
55. Ko :Maksud saya menentukan pedoman atau batas-batas yang di
perhatikan dalam menentukan pilihan (pemberian
informasi)
56. Ki :Emmm……….yang pertama saya ingin memilih salah satu tempat
tinggal yang cocok dengan saya dan yang kedua saya ingin seperti kedua teman
saya, tapi…….
57. Ko :Tapi………(Permintaan untuk melanjutkan)
58. Ki :Saya tidak berani minta ijin kepada kedua orang tua saya,
karena nilai saya sampai saat ini bagus!
59.Ko :Apakah
masih ada yang lain (PHT)
60. Ki :Tidak
ada bu.
61. Ko :Baiklah Desi (Penerimaan)//
Sekarang mari kita tinjau masalahmu dengan melihat untung ruginya (Pemberian struktur)// Kalau boleh ibu
tahu apa keuntungannya jika kamu memilih tinggal di kost? (Penyelidikan)
62. Ki :Keuntungannya bila saya memilih di kost, Desi bebas atau
tidak terikat dengan aturan .
63. Ko :Apakah
masih ada yang lain Desi ? (PHT)
64. Ki :Yang
kedua Desi bisa mengalami kehidupan seperti kedua teman Desi.
65. Ko :Lalu
apa kerugiannya jika kamu memilih kos? (Penyelidikan)
66. Ki :Kerugiannya
jika saya memilih kos jadwal belajar tidak terkontrol
67. Ko :Apakah
masih ada yang lain? (PHT)
68. Ki :Ada
bu, kemungkinan nilai Desi juga bisa jelek, dan Desi bisa terjerumus didalam
pergaulan bebas.
69. Ko :Jadi kamu menganggap kos sebagai tempat untuk pergaulan bebas (Refleksi pikiran Restatement)
70. Ki :Iya
bu.
71. Ko :Kalau ibu boleh tahu apa maksud kamu mengatakan terjerumus
dalam pergaulan bebas. (PHT)
72. Ki :Begini bu, kalau di kos jam bertamu dan tempat menerima tamu
bebas, boleh pergi ke mana saja, dengan siapa saja ga penting, asal jam 11
malam harus sudah pulang.
73. Ko :Emmm……..begitu
(Penerimaan)
74. Ki :Iya
bu.
75. Ko :Lalu
apa keuntungannya jika kamu memilih asrama? (Penyelidikan)
76. Ki :Keuntungannya jika saya memilih asrama yaitu jadwal belajar
teratur, hidup teratur.
77. Ko :Apakah
masih ada yang lain. (PHT)
78. Ki :Ada
bu, hasil belajar di asrama bagus dan kedua orang tua saya juga setuju kalau
saya tinggal di asrama.
79. Ko :Lalu
apa kerugiannya ? (Penyelidikan)
80. Ki :Kerugiannya bapak ibu asrama suka mengawasi, dasar orang tua
jaman dulu kurang gaul bu.
81. Ko :Maaf Desi, ibu tidak sependapat denganmu (Penolakan)// Jika kamu tidak suka dengan bapak ibu asrama jangan
hanya melihat dari luarnya saja tetapi kamu juga harus melihat dari
kepribadiannya. (Pemberian informasi)
82. Ki :Iya
bu.
83. Ko :Baiklah Desi (Penerimaan)//
Setelah kita melihat keuntungan dan kerugiannya dari masing-masing alternatif
yang ada, manakah yang mungkin dan ingin kamu pilih, kos atau asrama sebagai
tempat tinggalmu. (Penyajian alternatif)
84. Ki :Jadi
saya harus menentukan sekarang bu!
85. Ko :Iya dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang kamu
buat tadi. (Pemberian informasi)
86. Ki :Menurut saya, saya mungkin memilih kos sebagai tempat tinggal
tetapi saya tidak ingin bu.
87. Ko :Bagaimana
dengan asrama! (PHT)
88. Ki :Saya
mungkin dan ingin sekali tinggal di asrama Bu.
89. Ko :Kamu mengatakan mungkin dan ingin memilih asrama sebagai
tempat tinggalmu tetapi dari raut wajahmu masih menampakan kesedihan ini,
kiranya bagaimana? (Konfrontasi)
90. Ki :Saya memang merasa sedih bu, soalnya saya takut kalu kedua
teman saya mengatakan saya tidak gaul.
91. Ko :Yakinlah Desi kalau kamu bisa gaul seperti kedua temanmu, (Dukungan/ bombongan)// Dan kalau kamu bisa menyampaikan kepada kedua temanmu
dengan cara yang baik pasti mereka bisa menerima keputusannmu. (Pemberian Informasi)
92. Ki :Iya
Bu.
93. Ko :Baiklah Desi (
Penerimaan)// Sekarang marilah kita melanjutkan dengan merencanakan
tindakan apa yang kamu lakukan ? (Pemberian
Struktur)
94. Ki :Emm……Saya akan mencari waktu untuk berbicara dengan kedua
teman saya bahwa saya akan tetap tinggal di asrama dan saya akan membicarakan
bahwa tidak semua anak yang tinggal di asrama tidak gaul, tetapi apakah
nentinya kedua temanku tidak tersinggung?
95. Ko :Desi sepertinya masih meragukan mengenai keputusan yang baru
di pilih tadi. Apakah mungkin keraguan ini muncul karena kamu telah memberi
banyak harapan kepada kedua temanmu. (Interpretasi)
96. Ki :Iya
Bu.
97. Ko :Desi setiap pilihan pasti memiliki resiko kalau kita meyakini
pilihan itu benar, kita juga harus menanggung resiko yang menyertai pilihan itu
(Pemberian informasi)
98. Ki :Benar
sekali Bu.
99. Ko :Biklah Desi (Penerimaan)//
Apa yang kamu lakukan setelah kamu menetapkan pilihan ini? (PHT)
100. Ki :Pertama saya akan mencari waktu luang untuk berbicara dengan
kedua teman saya bahwa saya akan tetap tinggal di asrama, yang kedua saya akan
lebih konsentrasi dalam belajar sehingga nilai saya tetap bagus, yang ketiga
saya akan berusaha menerima dan menjalankan aturan yang ada di asrama dengan
tulus hati.
101. Ko :Bagus sekali Desi, pikiranmu selangkah lebih maju? (Pemberian umpan balik) // Apakah masih ada yang ingin kamu bicarakan lagi. (PHT)
102. Ki :Saya
rasa tidak ada lagi Bu.
FASE V: PENUTUP
103. Ko :Baiklah Desi, (Penerimaan)//
kalau sudah tidak ada lagi maka kita sudah mendekati akhir dari pembicaraan, (Pemberian struktur)// sebelum kita
melangkah lebih lanjut ada baiknya jika ibu meringkas dahulu seluruh
pembicaraan kita dari awal sampai saat ini. Tadi Desi datang dengan perasaan
bingung karena kamu memiliki masalah, kamu bingung menentukan pilihan tinggal
di asrama atau di kos. Hal inilah yang membuat kamu merasa ragu-ragu, setelah
kita bicara panjang lebar dengan mempertimbangkan pro dan kontranya, mungkinkah
dan inginkah jika kamu memilih asrama menjadi tempat tinggalmu, dan kamu
merencanakan tindakan yang akan kamu lakukan setelah keluar dari ruangan ini.
Benarkah demikian? (Ringkasan)
104. Ki :Benar sekali Bu, wah..ibu memang hebat bisa mengingat
pembicaraan kita dari awal sampai akhir.
105. Ko :Terima kasih atas pujiannya. (Penerimaan) // sekarang coba kamu tegaskan kembali tindakan apa
yang akan kamu lakukan setelah pulang dari sini! (Pemberian struktur)
106. Ki :Pertama saya akan mencari waktu luang untuk berbicara dengan
kedua teman saya, bahwa saya akan tetap tinggal di asrama, yang kedua saya akan
lebih konsentrasi dalam belajar supaya nilai saya tetap bagus, yang terakhir
saya berusaha dan menerima, menjalankan peraturan di asrama dengan tulus hati.
107. Ko :Bagus sekali Desi ternyata kamu mempunyai daya ingat yang kuat. (Pemberian umpan balik)// Bagaiman
dengan perasaanmu sekarang? (PHT)
108. Ki :Saya
merasa lega sekali Bu!
109. Ko :Oh iya Desi kalau kamu mengalami kesulitan , kamu bisa dating ke
ruangan ibu, ibu akan siap membantumu!
110. Ki :Ok
Bu, Terima kasih sebelumnya kalau begitu saya pamit dulu ya Bu.
111. Ko :Selamat siang Desi, selamat melanjutkan aktifitasmu. ( Sambil berjabat tangan)
112. Ki :Selamat
siang Bu!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar