SKEMA PENGELOLAAN KASUS ANISA
DENGAN PENDEKATAN IA
FASE I : PEMBUKAAN
- Konselor menyambut kedatangan konseli dengan ramah dan mengajak berbasa-basi
- konselor menjelaskan kekhususan dalam wawancara, karena konseli dipanggil oleh konselor
- Konselor mempersilahkan konseli mengutarakan masalahnya
FASE II : PENJELASAN MASALAH
1. Anisa minder karena tidak mempunyai
keluarga yang utuh
2. Anisa kecewa dengan teman-temannya
3. Anisa menghindari teman-temannya
4. Anisa selalu mnyendiri
FASE III : ANALISIS MASALAH
1.
Asal-usul masalah
Orang tua Anisa bercerai
sejak ia kelas 3 SD, dan ia tinggal hanya bersama neneknya.
2.
Unsur-unsur pokok dan tidak
pokok
a. Unsur-unsur pokok
-
Anisa menghindari
teman-temannya
-
Anisa menyendiri
-
Orang tua Anisa bercerai
b. Unsur-unsur tidak pokok
-
Anisa
siswi kelas XI SMP
-
Anisa tinggal bersama neneknya
-
Anisa anak ke 2 dari 2
bersaudara
-
Kakak Anisa bekerja di Batam
3.
Siapa yang terlibat
·
Anisa
·
Teman-teman Anisa
·
Orang Tua Anisa
·
Kakak Anisa
·
Nenek
4.
Perasaan dan pikiran
·
Perasaan :
a. Anisa minder / malu karena tidak mempunyai
keluarga yang harmonis
b. Anisa kecewa karena orang tuanya bercerai
c. Anisa jengkel pada teman-temannya karena
tidak mau mengerti dia
d. Anisa sedih karena tidak mempunyai teman
·
Pikiran :
a.
teman-teman tidak mengerti
perasaannya
b. teman-teman ombong karena memiliki
keluarga yang harmonis
c. Anisa berfikir kenepa orang tuanya
bercerai
d. Anisa berfikir bahwa dengan tidak
mempunyai orang tua yang lengkap berarti bukan keluarga yang harmonis
FASE IV : PENYELESAIAN
MASALAH
a.
Penyebab konseli menghadapi
masalah :
Anisa mempunyai pikiran / pandangan bahwa
teman-temannya tidak mau mengrti perasaannya.
b. Perubahan dalam pandangan dan sikap yang
diperukan :
1. Anisa tidak lagi beranggapan bahwa teman-teman
tidak mengerti perasaannya
2. Anisa tidak lagi beranggapan bahwa tidak
hanya anak yang memiliki keluarga yang utuh yang bisa bahagia dan harmonis
c. Tindakan
yang direncanakan :
1.
Anisa bergabung kemballi dengan
teman-temannya
2. Anisa meminta maaf pada teman-temannya
karena menghindari mereka
FASE V : PENUTUP
a.
Konselor meringkas hasil
wawancara secara keseluruhan
b. Konseli menegaskan kembali keputusan yang
diambil
c.
Konselor memberikan semangat
dan dukungan
d. Konselor menawarkan bantuan bila konseli
menghadapi masalah
e.
Konselor berpisah dengan
konseli
NASKAH WAWANCARA ANISA
PENDEKATAN IA
FASE I : PEMBUKAAN
1.
Ki : Tok..tok... Selamat siang Bu…..
2.
Ko : Ya selamat siang …oh Anisa, ayo masuk
dan silahkan duduk (sambil merapikan buku)
3.
Ki : Terimakasih Bu…..
4.
Ko : Bagaimana kabarmu hari ini Anisa?
5.
Ki : Emm baik-baik saja Bu, ibu memanggil saya? Ada apa ya Bu…
6.
Ko : Ya, ibu memanggil kamu. Begini Anisa,
akhir-akhir ini ibu sering melihat kamu murung dan selalu sendirian. Kalau ibu
boleh tahu apakah ada permasalahan pada dirimu?(PHT)
7.
Ki : Emm…. Tidak ada apa-apa kok Bu… (menunduk)
8.
Ko : Tidak ada apa-apa? (pengulangan satu dua kata)
9.
Ki : Ya…iya Bu… (dengan menunduk dan terbata-bata)
10.
Ko : Kamu mengatakan tidak
ada apa-apa, tapi dari suaramu nampaknya ada sesuatu yang mengggelisahkanmu,
bagaimana ini? (konfrontasi verbal non verbal)
// Coba ceritakan, ibu bersedia untuk
mendengarkannya (Ajakan untuk memulai)
FASE II : PENJELASAN MASALAH
11.
Ki : Emm… Begini Bu, sebenarnya saya ada masalah, tapi saya binggung harus memulai
dari mana…
12.
Ko : Kamu binggung harus memulai cerita dari
mana? (Refleksi perasaan restatement)
13.
Ki : Ya…begitulah Bu, saya sebenarnya malu
bu.....
14.
Ko : Malu ? (Pengulangan satu dua kata)
15.
Ki : iya Bu, saya itu malu pada teman-teman
karena saya tidak punya orang tua yang lengkap
16.
Ko : Kamu malu karena tidak mempunyai orang
tua lengkap (Refleksi perasaan restatement).
17.
Ki : Emm iya bu, orang tua saya itu
bercerai Bu...
18.
Ko : Emm Ya..ya...(penerimaan). Nampaknya kamu minder dengan teman-temanmu, benar
begitu? (klarifikasi perasaan)
19.
Ki : Iya Bu, teman-teman saya tidak mau
mengerti saya...saya jadi kecewa...
20.
Ko : Kecewa... (Permintaan untuk melanjutkan)
21.
Ki : Saya sangat kecewa bu pada mereka,
karena mereka selalu menceritakan tentang keluarga mereka yang harmonis...
22.
Ko : Nampaknya kamu iri dengan
teman-temanmu, begitu? (klarifikasi
perasaan)
23.
Ki :
Emm,, sebenarnya iya Bu karena mereka selalu bercerita tantang keluarga
mereka yang harmonis di depan saya. Makanya saya sekarang selalu menghindari
mereka bu...
24.
Ko : Ketika teman-temanmu bercerita tentang
keluarga mereka, kamu memilih menghindari mereka karena kamu iri. (Refleksi perasaan parafrase).
25.
Ki : Iya, benar Bu... mungkin akhir-akhir
ini ibu juga sering melihat saya sendiri tidak bersama teman-teman lagi. Saya
tidak mau lagi berteman dengan mereka Bu...
26.
Ko : Baiklah Anisa, apakah masih ada yang
ingin kamu ceritakan pada ibu? (PHT)
27.
Ki : emm tidak bu itu saja...
FASE III : ANALISIS MASALAH
28.
Ko : ya baiklah Anisa sebelum kita melangkah lebih lanjut, kalau
ibu boleh tahu apa kiranya yang menyebabkan kamu menghindari temman-temanmu? (pemberian struktur)
29.
Ki : emm saya rasa karena saya tidak suka mereka bercerita
tentang keluarga mereka di depan saya bu…
30.
Ko : Nampaknya kamu membenci teman-temnamu,
benar begitu? (klarifikasi pikiran)
31.
Ki : Iya bu,, mereka itu jahat sama saya
Bu. Mereka tidak mau mengerti keadaan saya..
32.
Ko : Kamu menganggap teman-temanmu itu jahat
karena tidak mengerti keadaanmu. (Refleksi
pikiran restatement).
33.
Ki : Ya begitulah Bu..saya tidak suka jika
mereka bercerita tentang keluarga mereka yang harmonis, sedangkkan keluarga
saya berantakan karena orang tua saya bercerai..
34.
Ko :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar