Selasa, 16 Agustus 2016

SKEMA PENGELOLAAN KASUS ANISA DENGAN PENDEKATAN IA



SKEMA PENGELOLAAN KASUS ANISA
DENGAN PENDEKATAN IA

FASE I : PEMBUKAAN
  1. Konselor menyambut kedatangan konseli dengan ramah dan mengajak berbasa-basi
  2. konselor menjelaskan kekhususan dalam wawancara, karena konseli dipanggil oleh konselor
  3. Konselor mempersilahkan konseli mengutarakan masalahnya

FASE II : PENJELASAN MASALAH
1.      Anisa minder karena tidak mempunyai keluarga yang utuh
2.      Anisa kecewa dengan teman-temannya
3.      Anisa menghindari teman-temannya
4.      Anisa selalu mnyendiri

FASE III : ANALISIS MASALAH
1.      Asal-usul masalah
Orang tua Anisa bercerai sejak ia kelas 3 SD, dan ia tinggal hanya bersama neneknya.

2.      Unsur-unsur pokok dan tidak pokok
a. Unsur-unsur pokok
-          Anisa menghindari teman-temannya
-          Anisa menyendiri
-          Orang tua Anisa bercerai
b. Unsur-unsur tidak pokok
-          Anisa siswi kelas XI SMP
-          Anisa tinggal bersama neneknya
-          Anisa anak ke 2 dari 2 bersaudara
-          Kakak Anisa bekerja di Batam

3.      Siapa yang terlibat
·         Anisa
·         Teman-teman Anisa
·         Orang Tua Anisa
·         Kakak Anisa
·         Nenek

4.      Perasaan dan pikiran
·         Perasaan :
a.       Anisa minder / malu karena tidak mempunyai keluarga yang harmonis
b.      Anisa kecewa karena orang tuanya bercerai
c.       Anisa jengkel pada teman-temannya karena tidak mau mengerti dia
d.      Anisa sedih karena tidak mempunyai teman

·         Pikiran :
a.       teman-teman tidak mengerti perasaannya
b.      teman-teman ombong karena memiliki keluarga yang harmonis
c.       Anisa berfikir kenepa orang tuanya bercerai
d.      Anisa berfikir bahwa dengan tidak mempunyai orang tua yang lengkap berarti bukan keluarga yang harmonis

FASE IV : PENYELESAIAN MASALAH
a.       Penyebab konseli menghadapi masalah :
      Anisa mempunyai pikiran / pandangan bahwa teman-temannya tidak mau mengrti perasaannya.

b.   Perubahan dalam pandangan dan sikap yang diperukan :
1.      Anisa tidak lagi beranggapan bahwa teman-teman tidak mengerti perasaannya
2.      Anisa tidak lagi beranggapan bahwa tidak hanya anak yang memiliki keluarga yang utuh yang bisa bahagia dan harmonis

c.   Tindakan yang direncanakan :
1.      Anisa bergabung kemballi dengan teman-temannya
2.      Anisa meminta maaf pada teman-temannya karena menghindari mereka

FASE V : PENUTUP
a.       Konselor meringkas hasil wawancara secara keseluruhan
b.      Konseli menegaskan kembali keputusan yang diambil
c.       Konselor memberikan semangat dan dukungan
d.      Konselor menawarkan bantuan bila konseli menghadapi masalah
e.       Konselor berpisah dengan konseli




















NASKAH WAWANCARA ANISA
PENDEKATAN IA

FASE I : PEMBUKAAN
1.          Ki        : Tok..tok... Selamat siang Bu…..
2.          Ko       : Ya selamat siang …oh Anisa, ayo masuk dan silahkan duduk (sambil merapikan buku)
3.          Ki        : Terimakasih Bu…..
4.          Ko       : Bagaimana kabarmu hari ini Anisa?
5.          Ki        : Emm baik-baik saja  Bu, ibu memanggil saya? Ada apa ya Bu…
6.          Ko       : Ya, ibu memanggil kamu. Begini Anisa, akhir-akhir ini ibu sering melihat kamu murung dan selalu sendirian. Kalau ibu boleh tahu apakah ada permasalahan pada dirimu?(PHT)
7.          Ki        : Emm…. Tidak ada apa-apa kok Bu… (menunduk)
8.          Ko       : Tidak ada apa-apa? (pengulangan satu dua kata)
9.          Ki        : Ya…iya Bu… (dengan menunduk dan terbata-bata)
10.      Ko       : Kamu mengatakan  tidak ada apa-apa, tapi dari suaramu nampaknya ada sesuatu yang mengggelisahkanmu, bagaimana ini? (konfrontasi verbal non verbal) //  Coba ceritakan, ibu bersedia untuk mendengarkannya (Ajakan untuk memulai)

FASE II : PENJELASAN MASALAH
11.          Ki        : Emm… Begini Bu, sebenarnya saya ada  masalah, tapi saya binggung harus memulai dari mana…
12.          Ko       : Kamu binggung harus memulai cerita dari mana? (Refleksi perasaan  restatement)
13.          Ki        : Ya…begitulah Bu, saya sebenarnya malu bu.....
14.          Ko       : Malu ? (Pengulangan satu dua kata)
15.          Ki        : iya Bu, saya itu malu pada teman-teman karena saya tidak punya orang tua yang lengkap
16.          Ko       : Kamu malu karena tidak mempunyai orang tua lengkap (Refleksi perasaan restatement).
17.          Ki        : Emm iya bu, orang tua saya itu bercerai Bu...
18.          Ko       : Emm Ya..ya...(penerimaan). Nampaknya kamu minder dengan teman-temanmu, benar begitu? (klarifikasi perasaan)
19.          Ki        : Iya Bu, teman-teman saya tidak mau mengerti saya...saya jadi kecewa...
20.          Ko       : Kecewa... (Permintaan untuk melanjutkan)
21.          Ki        : Saya sangat kecewa bu pada mereka, karena mereka selalu menceritakan tentang keluarga mereka yang harmonis...
22.          Ko       : Nampaknya kamu iri dengan teman-temanmu, begitu? (klarifikasi perasaan)
23.          Ki        :  Emm,, sebenarnya iya Bu karena mereka selalu bercerita tantang keluarga mereka yang harmonis di depan saya. Makanya saya sekarang selalu menghindari mereka bu...
24.          Ko       : Ketika teman-temanmu bercerita tentang keluarga mereka, kamu memilih menghindari mereka karena kamu iri. (Refleksi perasaan parafrase).
25.          Ki        : Iya, benar Bu... mungkin akhir-akhir ini ibu juga sering melihat saya sendiri tidak bersama teman-teman lagi. Saya tidak mau lagi berteman dengan mereka Bu...
26.          Ko       : Baiklah Anisa, apakah masih ada yang ingin kamu ceritakan pada ibu? (PHT)
27.          Ki        : emm tidak bu itu saja...

FASE III : ANALISIS MASALAH
28.          Ko       : ya baiklah Anisa sebelum kita melangkah lebih lanjut, kalau ibu boleh tahu apa kiranya yang menyebabkan kamu menghindari temman-temanmu? (pemberian struktur)
29.          Ki        : emm saya rasa karena saya tidak suka mereka bercerita tentang keluarga mereka di depan saya bu…
30.          Ko       : Nampaknya kamu membenci teman-temnamu, benar begitu? (klarifikasi pikiran)
31.          Ki        : Iya bu,, mereka itu jahat sama saya Bu. Mereka tidak mau mengerti keadaan saya..
32.          Ko       : Kamu menganggap teman-temanmu itu jahat karena tidak mengerti keadaanmu. (Refleksi pikiran restatement).
33.          Ki        : Ya begitulah Bu..saya tidak suka jika mereka bercerita tentang keluarga mereka yang harmonis, sedangkkan keluarga saya berantakan karena orang tua saya bercerai..
34.          Ko       :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar