Selasa, 16 Agustus 2016

KUTANEUS LARVA MIGRANS



REFLEKSI KASUS 3

Kasus
“KUTANEUS LARVA MIGRANS”
1. Deskripsi Kasus
          Anamnesa: ± 1 minggu yang lalu pasien mengeluh gatal pada lengan kiri, terasa panas, kemudian timbul benjolan yang memanjang dan berkelok – kelok seperti cacing, berwarna kemerahan, tidak keluar cairan, pasien sudah memeriksakan diri ke puskesmas tetapi keluhan tidak membaik.
          U.K.K: canalicula eeitematosa, berkelok – kelok undular dengan pangkal terdiri atas papula yang hiperpigmentasi dan ujung yang terdapat vesikel kecil, bulat Æ 3mm, soliter, batas tegas pada regio antebrachii 1/3 distal anterioe sinistra.

2. Yang menarik untuk diketahui
          Patofifiologi dan penetalaksanaan

3. Yang telah dipelajari
-         Patofisiologi
Siklus parasit dimulai ketika telur keluar dari feses binatang didalam cacing tanah berpasir dimana larva menetas. Mereka memekan bakteri pasir, berganti kulit sebelum infektif pada fase ke -3. dengan menggunakan enzim protease larva melakuakan penetrasi ke folikel, fissura atau ke kulit hospes yang baru. Setelah melakukan penetrasi pada lapisan stratum corneum, larva melepaskan kutikel, seringnya mereka memulai bermigrasi dalam beberapa hari.
Pada hospes binatang, larva dapat berpenetrasi sampai ke dermis sampai melewati transport limfatik dan sistem vena pada paru – paru, merusak alveoli dan migrasi ke trakhea dimana mereka akan tertelan. Disaluran cerna larva tadi akan tumbuh dan memulai siklus mereka dengan diekskresikannya telur – telur
Manusia merupakan hospes accidental dan larva dipercaya memiliki sedikit enzim kollagenase untuk melakukan penetrasi pada membrana basalis sampai ke dermis, akan tetapi penyakit hanya terbatas pada kulit ketika manusia terinfeksi.
-         Etiologi
Parasit ( ancilostoma caninum, uncinaria stenoceptala dll)
-         Penatalaksanaan
Medikamentosa
a.     Thiabendazole (obat pilihan pertama, sediaan topical diberikan pada tahap awal, pada lesi yang terlokalisir)
Thiabendazole topical 10 – 15% selama 1 minggu.
Alternative : 25 -50 mg /lg /hari tiap 12 jam selama 2 – 5 hari
b.     Ivermectin
Dosis dewasa : 12 mg / 200 mcg / kg, 1 kali pemberian per-oral
Dosis anak  : < 5 tahun  : 150 mcg / kg, 1 kali pemberian per-oral
: > 5 tahun : sama seperti dewasa
c.      Albendazole
Dosis dewasa : 400 mg per-oral/ hari selama 3 hari
Dosis anak  : < 2 tahun : 200 mg per-oral selama 3 hari
: > 2 tahun : sama dengan dewasa
d.     Mebendazole
Dosis dewasa : 200 mg per-oral selama 4 hari
Dosis anak  : < 2 tahun : tidak dianjurkan
: > 2 tahun : sama dengan dewasa
Edukasi pasien
Pasien yang bepergian di daerah tropis atau yang memiliki binatang peliharaan harus hati – hati menjaga kebersihan dan kesehatan

Alhamdulilah, saya telah berusaha mempelajari dan memahami cutaneus larva migrans
                                 
                                                                                  TTD


                                                                        ( Fransi Arsani )



Tidak ada komentar:

Posting Komentar