REFLEKSI
KASUS 3
Kasus
“KUTANEUS
LARVA MIGRANS”
1. Deskripsi
Kasus
Anamnesa: ± 1 minggu yang lalu pasien
mengeluh gatal pada lengan kiri, terasa panas, kemudian timbul benjolan yang
memanjang dan berkelok – kelok seperti cacing, berwarna kemerahan, tidak keluar
cairan, pasien sudah memeriksakan diri ke puskesmas tetapi keluhan tidak
membaik.
U.K.K: canalicula eeitematosa,
berkelok – kelok undular dengan pangkal terdiri atas papula yang
hiperpigmentasi dan ujung yang terdapat vesikel kecil, bulat Æ 3mm, soliter,
batas tegas pada regio antebrachii 1/3 distal anterioe sinistra.
2. Yang menarik
untuk diketahui
Patofifiologi dan penetalaksanaan
3. Yang telah
dipelajari
-
Patofisiologi
Siklus parasit dimulai ketika telur keluar dari feses binatang didalam
cacing tanah berpasir dimana larva menetas. Mereka memekan bakteri pasir,
berganti kulit sebelum infektif pada fase ke -3. dengan menggunakan enzim
protease larva melakuakan penetrasi ke folikel, fissura atau ke kulit hospes
yang baru. Setelah melakukan penetrasi pada lapisan stratum corneum, larva
melepaskan kutikel, seringnya mereka memulai bermigrasi dalam beberapa hari.
Pada hospes binatang, larva dapat berpenetrasi sampai ke dermis sampai
melewati transport limfatik dan sistem vena pada paru – paru, merusak alveoli
dan migrasi ke trakhea dimana mereka akan tertelan. Disaluran cerna larva tadi
akan tumbuh dan memulai siklus mereka dengan diekskresikannya telur – telur
Manusia merupakan hospes accidental dan larva dipercaya memiliki sedikit
enzim kollagenase untuk melakukan penetrasi pada membrana basalis sampai ke
dermis, akan tetapi penyakit hanya terbatas pada kulit ketika manusia terinfeksi.
-
Etiologi
Parasit ( ancilostoma caninum, uncinaria stenoceptala dll)
-
Penatalaksanaan
Medikamentosa
a.
Thiabendazole (obat pilihan pertama,
sediaan topical diberikan pada tahap awal, pada lesi yang terlokalisir)
Thiabendazole topical 10 – 15% selama 1 minggu.
Alternative : 25 -50 mg /lg /hari tiap 12 jam selama
2 – 5 hari
b.
Ivermectin
Dosis dewasa : 12 mg / 200 mcg / kg, 1 kali
pemberian per-oral
Dosis anak :
< 5 tahun : 150 mcg / kg, 1 kali
pemberian per-oral
: > 5 tahun : sama seperti dewasa
c.
Albendazole
Dosis dewasa : 400 mg per-oral/ hari selama 3 hari
Dosis anak :
< 2 tahun : 200 mg per-oral selama 3 hari
: > 2 tahun : sama dengan dewasa
d.
Mebendazole
Dosis dewasa : 200 mg per-oral selama 4 hari
Dosis anak :
< 2 tahun : tidak dianjurkan
: > 2 tahun : sama dengan dewasa
Edukasi pasien
Pasien yang bepergian di daerah tropis atau yang memiliki binatang
peliharaan harus hati – hati menjaga kebersihan dan kesehatan
Alhamdulilah, saya telah berusaha
mempelajari dan memahami cutaneus larva migrans
TTD
(
Fransi Arsani )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar