PRESENTASI KASUS
ANESTESI UMUM PADA TONSILEKTOMI

Diajukan Kepada :
Dr. Erdy P., Sp. An
Disusun Oleh :
Ichsanul Arifin
: 98310001
BAGIAN SMF ANESTESIOLOGI
RSUD SALATIGA
2003
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
Anestesi Umum Pada Tonsilektomi
Telah disetujui dan dipresentasikan
Pada
tanggal ........ September 2003
Menyetujui :
Dokter Pembimbing
Dr. Erdy P., Sp. An
ANESTESI UMUM PADA TONSILEKTOMI
PRESENTASI KASUS
Oleh : Ichsanul Arifin
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. B
Umur : 8 tahun
BB/ TB : 18 kg/ 110 cm
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Asrama Garnisum Salatiga
II. KEADAAN UMUM
Kesadaran :
Compos Mentis
Tensi : 110/ 60 mmHg
Nadi : 84 kali/ menit
Suhu : 36,5 oC
Respirasi :
20 kali/ menit
III. ANAMNESA PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 2 minggu yang lalu penderita mengeluh badannya
demam, tenggorokan sakit untuk menelan dan terlihat amandelnya membesar.
Riwayat
Penyakit Dahulu
Sampai saat ini penderita tidak pernah menderita
penyakit berat yang memerlukan perawatan di RS, riwayat asma (-), DM (-),
penyakit kelainan jantung (-), riwayat alergi obat (-) dan riwayat operasi
sebelumnya (-).
Riwayat
Penyakit Keluarga
Penderita menyangkal adanya riwayat anggota keluarga
yang menderita kelainan serupa.
IV. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Mata : dbn
: Hidung : dbn
: Telinga : dbn
: Mulut : terdapat tonsil hipertrofi dan hiperemis
Leher : dbn
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Extremitas : dbn
V. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
- Hb : 11,9 gr %
- HMT :
36,8 %
- AE : 4,43 juta
- AT : 349 ribu
- BT : 2 mnt 30 detik
- CT : 3 mnt 30 detik
- Gol. Darah : A
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan LAB,
maka :
Diagnosa preoperasi : Tonsilitis Kronis
Status operasi
: ASA I (pasien sehat, tanpa penyakit sistemik
dan bagian yang akan dioperasi terlokalisir)
VII. TINDAKAN ANESTESI
Keadaan Preoperasi
Penderita menjalani puasa 6 jam sebelum operasi
dimulai. Keadaan
penderita tenang, kooperatif, tensi 110/ 60 mmHg, nadi
84 kali/ menit.
Jenis
Anestesi
Anestesi inhalasi, semi close, general endotrakheal
anestesi dengan NGT oral no.5 , respirasi spontan.
Premedikasi
yang diberikan
Lima menit sebelum dilakukan
induksi anestesi diberi premedikasi sulfas atropine 0,25 mg iv dan dormicum 4
mg iv.
Anestesi
yang diberikan
-
Induksi Anestesi (jam 09.05)
Untuk induksi digunakan keyamin 75 mg secara pelan-
pelan disusul dengan pemberian suksinil kolin 70 mg iv. Setelah itu penderita
diberi O2 murni selama kurang lebih satu menit, setelah relaksasi
dilakukan intubasi melalui oral dengan NGT no.5 setelah dicek pengembangan paru
kiri dan kanan sama, NGT difiksasi dan dihubungkan dengan system apparatus
anestesi. Pernafasan pasien dibantu sampai terjadi nafas spontan.
-
Maintenance
Untuk mempertahankan status anestesi digunakan
kombinasi O23 liter per menit, N2O 3 liter per menit dan
flouthane. Selama tindakan anestesi berlangsung nadi dan tensi senantiasa
dikontrol tiap 10 menit, tekanan darah sistolik berkisar antara 100 – 130 mmHg,
sedangkan diastoliknya berkisar antara 60 – 80 mmHg. Setelah Tonsil diambil
diberikan kalnex 1 amp dan dexamethason 1 amp untuk mencegah perdarahan dan
pembengkakan. Infus NaCl 20 tts/ menit diberikan pada penderita sebagai cairan
rumatan.
Keadaan Post Operasi
Operasi selesai jam 09.25 WIB, tapi pemberian agent
anestesi masih dipertahankan dengan tujuan agar tindakan extubasi dilakukan
dalam keadaan tidak sadar sehingga tidak menimbulkan batuk (karena dapat
membuat jahitan terlepas).
Extubasi dilakukan jam 09.40 WIB, setelah itu mesin
anestesi dimatikan kecuali O2 tetap diteruskan dan dinaikkan menjadi
7 liter per menit selama 5 menit.
Pasien dipindah ke ruang recovery dan diawasi aldrete
scornya, setelah pasien pulih dengan aldrete score 10 pasien dikirim ke bangsal
dengan catatan :
-
Monitor tensi
-
Mual (-), muntah (-) dan boleh
makan minum
-
Cairan infus
RL tetes/ menit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar