Selasa, 16 Agustus 2016

ANESTESI UMUM PADA TONSILEKTOMI



PRESENTASI KASUS
ANESTESI UMUM PADA TONSILEKTOMI






Diajukan Kepada :
Dr. Erdy P., Sp. An

Disusun Oleh :
Ichsanul Arifin : 98310001




BAGIAN SMF ANESTESIOLOGI
RSUD SALATIGA
2003
LEMBAR PENGESAHAN

PRESENTASI KASUS

Anestesi Umum Pada Tonsilektomi






Telah disetujui dan dipresentasikan
Pada tanggal ........ September 2003






Menyetujui :

Dokter Pembimbing

 



                                                  Dr. Erdy P., Sp. An


ANESTESI UMUM PADA TONSILEKTOMI

PRESENTASI KASUS

Oleh : Ichsanul Arifin


I.       IDENTITAS PASIEN
Nama                 :  An. B
Umur                 :  8 tahun
BB/ TB              :  18 kg/ 110 cm
Pekerjaan           :  Pelajar
Alamat               :  Asrama Garnisum Salatiga

II.      KEADAAN UMUM
Kesadaran          :  Compos Mentis
Tensi                  :  110/ 60 mmHg
Nadi                   :  84 kali/ menit
Suhu                  :  36,5 oC
Respirasi            :  20 kali/ menit

III.    ANAMNESA PASIEN
          Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 2 minggu yang lalu penderita mengeluh badannya demam, tenggorokan sakit untuk menelan dan terlihat amandelnya membesar.
          Riwayat Penyakit Dahulu
Sampai saat ini penderita tidak pernah menderita penyakit berat yang memerlukan perawatan di RS, riwayat asma (-), DM (-), penyakit kelainan jantung (-), riwayat alergi obat (-) dan riwayat operasi sebelumnya (-).
          Riwayat Penyakit Keluarga
Penderita menyangkal adanya riwayat anggota keluarga yang menderita kelainan serupa.

IV.    PEMERIKSAAN FISIK
Kepala               :  Mata             :  dbn
                           :  Hidung         :  dbn
                           :  Telinga         :  dbn
                           :  Mulut           :  terdapat tonsil hipertrofi dan hiperemis
Leher                 :  dbn
Thorax               :  dbn
Abdomen           :  dbn
Extremitas         :  dbn

V.      PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-  Hb                   :  11,9 gr %
-  HMT               :  36,8 %
-  AE                  :  4,43 juta
-  AT                  :  349 ribu
-  BT                   :  2 mnt 30 detik
-  CT                   :  3 mnt 30 detik
-  Gol. Darah      :  A

VI.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan LAB, maka :
Diagnosa preoperasi      :  Tonsilitis Kronis
Status operasi             :  ASA I (pasien sehat, tanpa penyakit sistemik dan bagian yang akan dioperasi terlokalisir)

VII.   TINDAKAN ANESTESI
          Keadaan Preoperasi
Penderita menjalani puasa 6 jam sebelum operasi dimulai. Keadaan
penderita tenang, kooperatif, tensi 110/ 60 mmHg, nadi 84 kali/ menit.



Jenis Anestesi
Anestesi inhalasi, semi close, general endotrakheal anestesi dengan NGT oral no.5 , respirasi spontan.

Premedikasi yang diberikan
Lima menit sebelum dilakukan induksi anestesi diberi premedikasi sulfas atropine 0,25 mg iv dan dormicum 4 mg iv.

Anestesi yang diberikan
-          Induksi Anestesi (jam 09.05)
Untuk induksi digunakan keyamin 75 mg secara pelan- pelan disusul dengan pemberian suksinil kolin 70 mg iv. Setelah itu penderita diberi O2 murni selama kurang lebih satu menit, setelah relaksasi dilakukan intubasi melalui oral dengan NGT no.5 setelah dicek pengembangan paru kiri dan kanan sama, NGT difiksasi dan dihubungkan dengan system apparatus anestesi. Pernafasan pasien dibantu sampai terjadi nafas spontan. 
-          Maintenance
Untuk mempertahankan status anestesi digunakan kombinasi O23 liter per menit, N2O 3 liter per menit dan flouthane. Selama tindakan anestesi berlangsung nadi dan tensi senantiasa dikontrol tiap 10 menit, tekanan darah sistolik berkisar antara 100 – 130 mmHg, sedangkan diastoliknya berkisar antara 60 – 80 mmHg. Setelah Tonsil diambil diberikan kalnex 1 amp dan dexamethason 1 amp untuk mencegah perdarahan dan pembengkakan. Infus NaCl 20 tts/ menit diberikan pada penderita sebagai cairan rumatan.

             Keadaan Post Operasi
Operasi selesai jam 09.25 WIB, tapi pemberian agent anestesi masih dipertahankan dengan tujuan agar tindakan extubasi dilakukan dalam keadaan tidak sadar sehingga tidak menimbulkan batuk (karena dapat membuat jahitan terlepas).
Extubasi dilakukan jam 09.40 WIB, setelah itu mesin anestesi dimatikan kecuali O2 tetap diteruskan dan dinaikkan menjadi 7 liter per menit selama 5 menit.
Pasien dipindah ke ruang recovery dan diawasi aldrete scornya, setelah pasien pulih dengan aldrete score 10 pasien dikirim ke bangsal dengan catatan :
-          Monitor tensi
-          Mual (-), muntah (-) dan boleh makan minum
-          Cairan infus RL tetes/ menit
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar