Selasa, 16 Agustus 2016

MICROFOAM



MICROFOAM

Polidocanol sclerosant dalam bentuk microfoam yang disuntikkan secara langsung menggunakan ultrasound melalui percutaneous. Komposisi polidocanol microfoam adalah carbon dioxide microbubbles yang berdiameter kecil dengan tingkat stabilitas yang cukup untuk disuntikkan kedalam kapiler ”vessels”. Kombinasi dengan gas mampu meningkatkan volume dan menciptakan area permukaan yang sangat luas dibandingkan dengan menggunakan cairan. Sesi Sclerotherapy umumnya diberikan setiap 2 hingga 4 minggu pada awal perawatan dan berkurang secara berkala sesuai dengan kemampuan pasien. Polidocanol disuntikkan pada konsentrat 0.27% hingga 1%, tergantung dari ukuran pembuluh darah dan karakter dari hemodynamic pada area perawatan. Rekomendasi dosis maksimum untuk perawatan pembuluh varicose adalah 6 mL dari 3% polidocanol dalam bentuk cair.
TEKNIK
Sclerotherapy dilaksanakan dalam ruang perawatan tanpa menggunakan anaesthesia. Teknik ini terdiri dari eliminasi non-bedah dari  superficial reflux pathways dan vena incompetent perforator. Dengan menggunakan Doppler ultrasound, kita mengidentifikasi valveless vessels yang berhubungan dengan ulkus, dan bertanggung jawab terhadap  terjadinya VH local. Color duplex scanning memiliki specifitas 100% dan merupakan sensifitas paling tinggi dari semua tes diagnosis yang ada dalam mengidentifikasi incompetent vena perforator. Duplex scanning mencari vena obstruction dan reflux dalam mengkhususkan segmen anatomi superficial, bagian dalam, dan vena perforator. Polidocanol microfoam disuntikkan menggunakan ultra sound dengan diarahkan menuju sumber asli reflux –saphenous atau vena perforator atau keduanya. Kita menyuntik pembuluh darah yang memiliki potensi terhadap VH tersebut. Kita menyuntikkan microfoam yang volumenya sesuai dengan ukuran vena; volume suntikan berkisar antara   20 hingga 30 mL sedangkan untuk vena saphenous antara 1 hingga 4 mL untuk isolated valveless perforators.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar