MICROFOAM
Polidocanol sclerosant dalam bentuk
microfoam yang disuntikkan secara langsung menggunakan ultrasound melalui percutaneous.
Komposisi polidocanol microfoam adalah carbon dioxide
microbubbles yang berdiameter kecil dengan tingkat stabilitas yang cukup
untuk disuntikkan kedalam kapiler ”vessels”. Kombinasi dengan gas mampu
meningkatkan volume dan menciptakan area permukaan yang sangat luas dibandingkan
dengan menggunakan cairan. Sesi Sclerotherapy umumnya diberikan setiap 2 hingga
4 minggu pada awal perawatan dan berkurang secara berkala sesuai dengan kemampuan
pasien. Polidocanol
disuntikkan pada konsentrat 0.27% hingga 1%, tergantung dari ukuran pembuluh
darah dan karakter dari hemodynamic pada area perawatan. Rekomendasi dosis
maksimum untuk perawatan pembuluh varicose adalah 6 mL dari 3% polidocanol
dalam bentuk cair.
TEKNIK
Sclerotherapy dilaksanakan dalam ruang perawatan tanpa
menggunakan anaesthesia. Teknik ini terdiri dari eliminasi non-bedah dari superficial reflux pathways
dan vena incompetent perforator. Dengan menggunakan Doppler ultrasound, kita
mengidentifikasi valveless vessels yang berhubungan dengan ulkus, dan bertanggung
jawab terhadap terjadinya VH local.
Color duplex scanning memiliki specifitas 100% dan merupakan sensifitas paling
tinggi dari semua tes diagnosis yang ada dalam mengidentifikasi incompetent
vena perforator. Duplex scanning mencari vena obstruction dan reflux
dalam mengkhususkan segmen anatomi superficial, bagian dalam, dan vena
perforator. Polidocanol microfoam disuntikkan menggunakan ultra sound dengan
diarahkan menuju sumber asli reflux –saphenous atau vena perforator atau
keduanya. Kita menyuntik pembuluh darah yang memiliki potensi terhadap VH
tersebut. Kita menyuntikkan microfoam yang volumenya sesuai dengan ukuran vena;
volume suntikan berkisar antara 20 hingga 30 mL sedangkan untuk vena saphenous
antara 1 hingga 4 mL untuk isolated valveless perforators.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar