Selasa, 16 Agustus 2016

Studi Kasus Psikologi



SKEMA KASUS IRMA (IA)

Fase I: Pembukaan
a.       Konselor menyambut kedatangan konseli.
b.      Konselor berjabat tangan dengan konseli kemudian mempersilahkan konseli duduk.
c.       Sebelum masuk pada penjelasan masalah konselor mengajak konseli untuk bicara basa-basi.
d.      Konselor menjelaskan alasan konseli dipanggil ke ruang BK.
e.       Konselor mempersilahkan konseli mengungkapkan masalahnya.
Fase II: Penjelasan Masalah
Irma ingin meninggalkan rumah karenaa ibunya sedang dekat dengan seorang duda dan berencana untuk menikah lagi.
Fase III: Analisis Masalah
A.  Asal-usul masalah
a.         Ayah Irma meninggal sejak 3 tahun yang lalu karena kanker paru-paru
b.        Ibunya akan menikah lagi
B.  Unsur-unsur yang tidak pokok & tidak pokok
a.         Unsur-unsur pokok
·           Ayah meninggal
·           Ibunya akan menikah lagi
·           Nenek Irma menyetujui ibunya menikah lagi
·           Bibi tidak memiliki anak
·           Pengganti ayah (duda memilki 3 anak orang dewasa & 2 cucu
b.        Unsur-unsur tidak pokok
·           Irma anak tunggal
·           Irma siswi kelas II SMA
·           Ibu Irma bekerja sebagai tenaga cuci & gosok di laundry
·           Irma bercita-cita melanjutkan studi di UGM
C.  Siapa-siapa yang terlibat
a.         Irma
b.        Ayah
c.         Ibu
d.        Nenek
e.         Duda yang memiliki 3 anak & gosok di laundry
f.         Bibi

D.  Perasaan dan pikiran konseli
a.         Perasaan
·           Sedih karena ayahnya meninggal
·           Sedih bercampur marah karena ibunya akan menikah lagi
·           Kecewa pada neneknya yang menyetujui pernikahan ibunya
·           Takut kalau ibunya lebih sayang dengan anak bawaan pengganti ayahnya
·           Bingung mau tinggal dengan ibu atau bibinya

b.        Pikiran
·           Kalau sudah menikah ibunya tidak sayang lagi dengan Irma
·           Ayah tiri itu jahat
·           Ibu egios
Fase IV: Penyelesaian Masalah
a. Penyebab: Irma berpandangan kalau orang tua tiri jahat
b. Perubahan pandangan & sikap yang diperlukan
1.      Irma mendapat kasih sayang lagi dari seorang ayah
2.      Irma akan tetap mendapat kasih sayang dari ibunya
3.      Pengganti ayah dapat membantu perekonomian keluarga
4.      Tidak semua ayah tiri jahat
c. Tindakan yang perlu diambil
1.      Menyetujui pernikahan ibunya
2.      Meminta maaf kepada ibu dan nenek atas sikapnya selama ini
3.      Menrima keluarga baru
4.      Berusaha untuk tetap tinggal dirumah untuk menyesuiakan diri dengan keluarga baru
Fase V: Penutup
a. Konselor meminta konseli untuk meringkas dari awal sampai akhir pembicaraan
b. Konselor meminta konseli untuk menegaskan keputusannya lagi
c. Konselor memberikan dukungan kepada konseli
d. Konselor menawarkan bantuannya bila kelak timbul persoalan baru lagi






Fase I:             Pembukaan
1.             Ki: Selamat siang bu...
2.             Ko: Selamat siang, oh Irma mari masuk, silahkan duduk.
3.             Ki: Terimakasih bu.
4.             Ko: Gimana kabarmu hari ini? (PHT)
5.             Ki: Baik bu, maaf ada apa ibu memanggil saya?
6.             Ko: Begini Irma, akhir-akhir ini ibu perhatikan perilaku kamu berubah, kamu tampak murung dan nilai hasil prestasi belajarmu menurun, apakah ada sesuatu yang membebanimu?
7.             Ki: Tidak apa-apa bu..(sambil menunduk)
8.             Ko: Irma mengatakan tidak apa-apa tetapi  mengapa Irma murung? (konfrontasi)
9.             Ki: Mmmm...iya bu, sebenarnya ada
10.         Ko: Kalau Irma tidak keberatan Irma dapat menceritakan kepada ibu
Fase II:            Penjelasan Masalah
11. Ki: Terimakasih bu, tapi saya bingung
12. Ko: Bingung...(pengulangan satu-dua kata)
13. Ki: Saya bingung mau memulai dari mana.
14. Ko: Irma tidak perlu bingung, Irma bisa memulai dari mana saja sesuka Irma. Coba jelaskan apa yang kiranya membebanimu. (ajakan untuk memulai)
15. Ki: begini bu, saya tidak betah dirumah
16. Ko: Oh begitu (penerimaan) // Jadi Irma mulai tidak betah dirumah. (refleksi perasaan restatement)
17. Ki: Iya bu.
18. Ko: Kalau ibu boleh tahu, apa yang membuatmu tidak betah dirumah? (PHT)
19. Ki: Nah itu dia bu, belum lama ayah meninggal ibu sudah dekat dengan seorang pria
20. Ko: Emmm...(penerimaan) // Sepertinya kamu tidak suka kedekatan ibumu  dengan seorang pria, benar begitu? (klarifikasi perasaan)
21. Ki: Iya bu, saya tidak suka ibu dekat dengan pria itu!
22. Ko: Hmmm...(penerimaan) // Apakah ada sesuatu hal sampai kamu tidak suka ibumu berhubungan dengan pria itu? (PHT)
23. Ki: Iya, pria itu seorang duda.
24. Ko: Lalu... (permintaan untuk melanjutkan)
25. Ki: lalu ibu berencana mau menikah lagi.
26. Ko: nampaknya kamu kecewa dengan keputusan ibumu yang mau menikah lagi, benar begitu? (klarifikasi perasaan)
27. Ki: Benar bu, pernah sekali karena sangat kecewa saya pergi dan tinggal ditempat bibi.
28. Ko: Emmm iya ya...(penerimaan) // Apa masih ada hal yang membebanimu? (PHT)
29. Ki: Tidak bu

Fase III:    Analisis Masalah
30. Ko : Biaklah Irma, mari kita sekarang meninjau permasalahanmu. (Pemberian struktur) // Kalau ibu boleh tau, apa Irma sangat menyayangi ayah ? (PHT)
31. Ki : Iya bu, ayah juga sangat sayang kepada saya.
32. Ko : Iya.. ya.. (Penerimaan) // Lalu ... (Permintaan untuk melanjutkan)
33. Ki : Lalu seandainya ayah tidak sakit kanker paru-paru mungkin saat ini ayah masih ada.
34. Ko : Jadi kanker paru-paru itu yang menyebabkan ayahmu meninggal. (Refleksi pikiran restatement)
35. Ki : Iya bu, semenjak itu saya tidak pernah mendapat kasih sayang ayah.
36. Ko : Irma merasa sedih karena tidak lagi mendapat kasih sayang dari ayah (Reflkesi perasaan parafrase)
37. Ki : Iya bu, tidak ada yang bisa mneggantikan ayah.
38. Ko : Irma menganggap tidak ada yang bisa menggantikan posisi ayah di rumah. (Reffleksi pikiran parafrase)
39. Ki : Maka dari itu bu, saya tidak mau ibu menikah lagi.
40. Ko : Ya, Ibu memahami apa yang kamu rasakan. (Penerimaan)
41. Ki : Apalagi pria yang dekat dengan ibu sekarang ini, dia kaya pemilik kebun salak dan dia baik lagi, tapi ..
42. Ko : Tapi ... (permintaan untuk melanjutkan)
43. Ki : Tapi dia seorang duda yang mempuyai 3 orang anak dan 2 orang cucu.
44. Ko : Sepertinya kamu tidak suka dengan pria itu karena memiliki 3 orang anak dan 2 orang cucu, benar begitu ? (Klarifikasi perasaan)
45. Ki : Iya bu, jangan-jangan kalau ibu menikah nanti ibu lebih sayang dengan 3 anak dan 2 orang cucu dari pria itu.
46 : Ko : Mm.. (Penerimaan) // Jadi Irma takut setelah ibu menikah, ibu tidak sayang lagi kepada Irma. (Refleksi perasaan parafrase)
47. Ki : Iya, sudah saya kehilangan kasih sayang ayah, sekarang mau kehilangan kasih sayang ibu juga.
48. Ko : Ya.. ya.. Ibu mengerti. (Penerimaan)
49. Ki : Apalagi nenek..
50. Ko : Ada apa dengan nenekmu ? (PHT)
51. Ki : Nenek sangat menyetujui pernikahan ibu.
52. Ko : Jadi kamu kecewa dengan nenek karena menyetujui pernikahan ibumu. (Refleksi perasaan parafrase)
53. Ki : Iya bu, alasannya sih bisa membantu biaya hidup keluarga dan saya dapat melanjutkan di UGM sesuai dengan cita-cita saya.
54. Ko : Jadi alasan nenek menyetujui pernikahan ibu agar bisa membantu biaya hidup keluarga dan kamu dapat melanjutkan di UGM sesuai dengan cita-citamu. (Refleksi pikiran restatement)
55. Ki : Iya bu, mereka egois tidak mau mengerti keinginan saya, maka dari itu saya sudah 2 minggu ini mendiamkan ibu.
56. Ko : Kamu mengatakan sudah 2 minggu ini mendiamkan ibumu dan nenekmu, kamu juga mengatakan kalau kamu tidak mau kehilangan kasih sayang dari ibumu. Ini kiranya bagaimana ? (Konfrontasi)
57. Ki : Iya bu, tapi sulit bagi saya untuk menerima keputusan ibu menikah lagi.
58.Ko : Tadi kamu mengatakan bahwa kamu tidak menerima keputusan ibumu untuk menikah lagi. Apakah mungkin kamu takut kehilangan kasih sayang ibu dengan kehadiran ayah ditambah saudara tirimu. Bagaimana menurutmu ? (Interpretasi)
59. Ki : Benar bu.
60. Ko : Baiklah Irma, apakah masih ada yang ingin kamu ungkapkan ? (PHT)
61. Ki : Iya bu, selain itu orang tua tiri itu jahat.
62. Ko : Sepertinya kamu memiliki pandangan bahwa ayah tirimu jahat, benar begitu ? (Klarifikasi pikiran)
63. Ki : Benar bu, maka dari itu lebih baik saya tinggal dengan bibi saja, pasti bibi senang.
64. Ko : Senang .. (Pengulangan satu-dua kata)
65. Ki : Iya bu, soalnya bibi tidak memiliki anak.
66. Ko : O ya.. ya.. (Penerimaan) // Apakah ada hal yang ingin kamu ungkapkan lagi ? (PHT)
67. Ki : Tidak bu.
68. Ko : Baiklah Irma, perasaan takut, marah dan kecewa yang kamu rasakan sehingga kamu ingin pergi dari rumah kiranya bersumber pada ibu yang akan menikah dengan seorang duda yang memiliki 3 orang anak dan 2 orang cucu serta pada pandangan yang kamu miliki bahwa setiap orang tua tiri itu jahat, kamu juga takut kehilangan kasih sayang dari ibumu. Kiranya demikian ? (Diagnosis)
69. Ki : Benar sekali bu.
Fase IV: Peneyelesaian Masalah
70. Ko : Baiklah sebelum kita berbicara lebih lanjut ibu akan meringkas terlebih dahulu apa yang Irma katakan. Tadi Irma mengatakan bingung karena tidak betah tinggal di rumah karena ibu dekat dengan seorang pria dan berencana menikah dalam waktu dekat ini. Irma juga takut kalau ibu lebih sayang dengan 3 anak dan 2 orang cucu dari pria itu. Setelah menikah nanti Irma juga memiliki pandangan bahwa orang tua tiri itu jahat. Ini juga membuat Irma pergi dari rumah dan tinggal dengan bibi. Benar demikian Irma ? (Ringkasan)
71. Ki : Benar bu
72. Ko : Tadi Irma mengatakan kalau ayah tiri itu jahat tapi kamu juga mengatakan kalau sebenarnya pria itu baik, ini kiranya bagaimana ? (Konfrontasi)
73. Ki : Ya kalau pada kenyataan yang saya lihat sekarang dia memang baik sekali, ibupun juga sangat menyayanginya hanya saja saya takut kalau setelah menikah nanti dia menjadi jahat.
74. Ko : Irma takut setelah ibu menikah nanti pria itu tidak baik lagi kepada keluargamu. (Refleksi perasaan restatement)
75. Ki  : Iya bu, kalau ibu sampai menikah saya akan pergi dari rumah saja !
76. Ko : Maaf ya Irma, ibu tidak setuju dengan keputusanmu unutk pergi dari rumah, sebab itu tidak akan menyelesaikan masalah. (Penolakan)
77. Ki : Ya mau gimana lagi bu, saya pergi paling juga ditempat bibi.
78. Ko : Begini saja, sekarang Irma lihat keuntungan dan kerugian kalau Irma tinggal dengan ibu dan anggota keluarga baru, kemudian Irma juga melihat keuntungan dan kerugian bila Irma tingga dengan bibi. (Penyelidikan)
79. Ki : Kalau keuntungan saya tinggal dengan ibu saya senang saya  bisa satu rumah dengan ibu, memiliki penggantin ayah yang sayang dengan saya serta memiliki saudara baru dan pengganti ayah dapat membantu perekonomian keluarga, selain itu saya dapat melanjutkan studi di UGM. Sedangkan kerugiannya, ibu pasti juga akan sayang kepada anak dan cucu dari pria itu.
80. Ko : Lalu .. (Permintaan untuk melanjutkan)
81. Ki : Kalau keuntungan dengan bibi, saya pasti disayang oleh bibi karena bibi tidak memiliki anak, sedangkan kerugiannya saya justru kurang dapat kasih sayang dari ibu dan saya juga tidak satu rumah dengan ibu.
82. Ko : Bagus, Irma bisa melihat keuntungan dan kerugia dari masing-masing pilihan Irma. (Umpan balik)
83. Ki : Sebenarnya sejak ayah meninggal memang perekonomian di keluarga kami kurang bu.
84. Ko : Lalu ... (Permintaan untuk melanjutkan)
85. Ki : Lalu harapan saya pengganti ayah benar-benar bisa membuat kami bahagia dan saya juga dapat melanjutkan studi di UGM.
86. Ko : Bagus Irma, Ibu senang dengan Irma yang membuka diri buat orang lain. (Umpan balik) // Tidak semua ayah tiri jahat, hanya saja pandangan itu sudah melekat pada pandangan banyak orang. (Pemberian informasi)
87. Ki : Iya bu, saya akan mencoba menerima kehadiran anggota keluarga baru.
88. Ko : Lalu tekadmu untuk membuka diri kepada pengganti ayah bersumber pada keinginanmu untuk bisa melanjutkan studi di UGM, dapat juga berpangkal pada keinginanmu untuk membuat ibumu senang. Mana kiranya yang mendorongmu ? (Penyajian alternatif)
89. Ki : Ya kalau yang utama saya ingin melihat ibu senang. Tapi bu..
90. Ko : Tapi apa Irma ? (PHT)
91. Ki : Bagaimana dengan saudara baru saya nanti ?
92. Ko : Maksud Irma ? (PHT)
93. Ki : Begini bu, apa ibu akan tetap sayang kepada saya ?
94. Ko : Setiap orang tua pasti akan menyayangi anaknya, dan bila ada keluarga baru ibu pasti akan membagi kasih sayangnya dengan adil untuk anaknya. (Pemberian informasi)
95. Ki : Begitu ya bu, kalau begitu saya ingin tetap tinggal dengan ibu.
96. Ko : Baiklah Irma. (Umpan balik) // Sekarang tindakan apa yang ingin kamu lakukan ? (PHT)
97. Ki : Saya akan mencoba berbicara dengan ibu dan nenek untuk menjelaskan mengapa sikap saya yang seperti ini dan saya juga akan menyetujui ibu menikah lagi serta menerima keluarga baru dengan sedikit penyesuaian diri.
98. Ko : Bagus itu Irma. (Umpan balik) // Tapi kalau ibu boleh usul ada baiknya juga kalau Irma meminta maaf kepada ibu dan nenek. (Usul)
99. Ki : Ow.., pastinya bu, saya akan minta maaf.
100. Ko : Ya.. ya.. (Penerimaan) // Bagaimana perasaanmu sekarang Irma ? (PHT)
101. Ki : Saya merasa lebih lega bu.
Fase V:            Penutup
102. Ko: Baiklah Irma, sebelum kita mengakhiri pembicaraan kita ini ibu minta Irma untuk meringkas kembali pembicaraan kita dari awal sampai akhir.
103. Ki: Baiklah bu, tadi saya datang keruangan ini karena dipanggil oleh ibu. Tadinya saya tidak mau mneceritakan masalah saya, tapi karena kesabaran ibu akhirnya saya mau menceritakan kalau saya sedang bingung, jengkel, marah, dan kecewa karena ibu mau menikah lagi dengan seorang duda yang memiliki 3 orang anak dan 2 orang cucu. Saya takut kalau ibu lebih sayang dengan anak dan cucu dari pria itu. Saya juga takut kalau ternyata pengganti ayah ini jahat. Sehingga saya ingin tinggal dengan bibi. Tetapi setelah berbicara panjang lebar dengan ibu saya menjadi lebih lega dengan memilih keputusan saya sendiri. 104. Ko: Baik Irma, kalau begitu ibu minta Irma untuk menegaskan kembali keputusan Irma.
105. Ki: Saya akan menyetujui ibu untuk menikah lagi dan menerima pria itu sebagai pengganti ayah dan mnenerima 3 orang anaknya dan 2 cucunya dengan menyesuiakan diri.
106. Ko: Walaupun sedikit susah, yakinlah Irma pasti bisa bila mau berusaha. (Dukungan)
107. Ki: Iya bu, saya akan berusaha. Terimakasih banyak atas bantuannya ya bu.
108. Ko: Iya Irma, kalau kamu mengalami kesulitan lagi ibu siap membantumu.
109. Ki: Kalau begitu saya pamit untuk kembali ke kelas lagi bu. Selamat siang..
110: Ko: Selamat siang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar